Selasa, 13 November 2007

Kolam Ikan






Dianalogikan (diumpamakan) ada sekelompok ikan air tawar yang sangat
cerdas dan mampu mengembangkan teknologi di suatu kolam yang jauh dari
manapun, dan mereka sendiri mengklaim tidak akan pernah ada ikan lain
seperti mereka.

Mengapa? karena begitulah kata nabi ikan di tempat tersebut, dan juga tidak

akan pernah ada ikan yang secerdas atau lebih cerdas di tempat lain sebab
begitulah kata Tuhan ikan yang disampaikan ke nabi ikan di tempat mereka.

Demikian juga sebagian besar para ilmuwan ikan yang dipengaruhi oleh pola

pikir nabi dan Tuhan mereka berpikir demikian, sebab tidak bakalan ada ikan
lain di tempat lain yang terlihat di detektor mereka sebab air laut yang jauh di
sana mengandung banyak racun (garam).

Bila ada ilmuwan ikan yang berpikir di luar apa yang dikatakan nabi dan

Tuhan ikan, maka mereka akan segera mengucilkannya, bahkan membunuhnya
bila perlu, sebab semuanya untuk Tuhan ikan, dan mereka berjasa
dengan menegakkan jalan Tuhan ikan.

Padahal di luar sana ada banyak kolam lain, ada banyak sungai, ada banyak

payau, dan laut yang luas yang berisi berbagai macam jenis ikan, berbagai
jenis satwa yang bukan ikan yang mampu berevolusi, bermutasi dan
beradaptasi agar bisa hidup di tempat ekstrim sekalipun.

Ada banyak kehidupan dan kecerdasan di luar sana yang dapat hidup,

beradaptasi bahkan di magma yang panas dan tanpa oksigenpun ada
kehidupan, misalnya bacteri anaerobic, yang artinya bacteri yang bisa
hidup tanpa memerlukan oksigen.

Kehidupan adalah adaptasi, dan jangan pernah meremehkan tidak

bakal ada kehidupan di tempat lain. Dan bila ternyata setelah sekian
ratus, juta, milyard, bilyun tahun tidak ada perubahan dalam bentuknya,
maka bentuk itu adalah bentuk yang paling sesuai (survival of the
fittest) dan tinggal evolusi pikiran saja yang perlu ditingkatkan,
biasanya mahluk yang pikirannya cepat terevolusi adalah mahluk yang
cenderung punya tangan dan jari yang tidak terlalu banyak.

Bisakah yang tidak punya jari dan tangan berevolusi pikirannya?

Bisakah yang punya lengan lebih dari dua, dan jari lebih banyak dari 5
berevolusi pikirannya? bisa iya dan bisa tidak, kalau evolusinya secara
hybrid, dimana kita (mahluk cerdas lainnya) ikut campur di dalamnya
untuk merekayasa genetik mereka, maka pasti bisa (^_^).

Dianalogikan pula bahwa Bumi adalah satu set TV, di dalam TV

tersebut ada satu stasiun TV yang sedang on air (siaran) dalam
channel/ frekwensi tertentu (dunia).

Tetapi sebenarnya ada banyak channel (dunia) yang ada di satu TV

tersebut, hanya dengan berbeda frekwensi saja ternyata ada dunia
lain yang juga ada kehidupan, ada kecerdasan, ada budaya dan peradaban
lain, bisa saja berbeda acara (bentuk mahluk dan kehidupannya).

Jadi mungkin saja kita tidak perlu mencari jauh-jauh sampai ke planet lain,

tata surya lain, ataupun galaksi lain, sebab mungkin saja bila kita bisa menemukan
alat yang mampu menembus frekwensi (channel) lain itu, maka
kita akan menemukan dunia baru dan bentuk mahluk cerdas baru yang
belum kita kenal selama ini atau bahkan sudah kita kenal namun beda
budaya dan beda pola pikir!.

Analogikan saja frekwensi (channel) itu adalah tembok rumah tetangga kita,

maka bila berhasil membobol rumah tetangga kita itu, maka kita akan melihat
bahwa “Oh ternyata kita tidak sendiri”.

Bila memang kita manusia bumi belum bisa menjelajah jauh keluar angkasa,

maka kita berharap saja mahluk cerdas dari planet yang sangat besar dari
gugusan tata surya matahari hyper besar misalnya Antares dengan pesawatnya
yang sangat besar lalu dengan teknologi manipulasi ukuran besar dan
mampu mengecilkan dirinya untuk bisa datang ke bumi kita.

Ukuran Matahari Bumi kita bagaikan satu titik debu dibandingkan dengan

ukuran matahari tata surya Antares.

Diumpamakan matahari tata surya Antares adalah sebesar matahari kita,

dan matahari kita bagaikan seukuran debu bagi Matahari Antares bila diperbandingkan.
Nah itu baru mataharinya, lalu bagaimana dengan planet-planet dari tata
surya Antares?, pasti juga hyper besar, maka kemungkinan besar ukuran
mahluk cerdas di susunan Matahari Antares memiliki postur raksasa, berkalikali
lipat besarnya dari manusia di bumi.

Nah dengan diasumsikan ada mahluk cerdas yang berasal dari tata surya

Antares, maka untuk datang ke tata surya kita memerlukan waktu yang
sangat singkat, sebab pesawatnya pasti sangat besar dan mampu menjelajah
space (angkasa) dengan hyper cepat.

Diumpamakan menggunakan pesawat ruang angkasa tercepat di bumi adalah

kecepatan seekor semut, maka pesawat ruang angkasa mahluk cerdas
planet dari tata surya Antares adalah bagaikan kecepatan UFO yang pernah
dilihat manusia, jadi sangat cepat sekali atau sebenarnya cuma pindah
frekwensi (dimensi/ channel) saja atau mirip “cut n paste” saja, jadi bukan
masalah kecepatan?.

Berdasarkan basic dari rumus E = M.C Pangkat  2


Dimana E= energi M= Massa C= kecepatan Cahaya, bila berhubungan

dengan kelajuan, berarti seberapa cepat misalnya dari titik A ke titik B.
Maka penulis mempunyai rumus pengembangan tersendiri yang sesuai
dengan jaman sekarang, yaitu pemahaman bahwa dengan menggunakan
teknik lengkungan ruang, maka titik A dan titik B yang letaknya jauh, dapat
menjadi satu titik atau jarak A dan B menjadi 0.

Perhatikan gambar A, jarak A ke B memerlukan waktu tempuh yang disebut

dengan nama velocity (kelajuan).





gambar A




Gambar B








Perhatikan gambar B, dengan melengkungkan space dalam contoh ini
space-nya adalah dimensi X, Y & Z, hingga titik A & B bertemu menjadi fusi
satu titik AB. Maka kecepatan, kelajuan dan jarak tidak berlaku lagi disini.
Hingga rumus baru adalah Energi = Data x Fusion dari titik A & B, bolehkah
lebih dari satu titik?. Boleh saja, tinggal tambahkan kodenya saja, misalnya fusi
dari titik A, B, C dan D.    
                                                             
Atau penulis singkat menjadi E = Dat.Fus Pangkat A.B, bila lebih dari satu titik, misalnya

A, B. C & D, maka dituliskan E = Dat.Fus Pangkat A.B.C.D 



Bila ditambahkan dengan penjelajahan waktu, misalnya waktu sekarang dan

waktu tujuan, maka dapat ditambahkan rumus barunya, yaitu:

     

E = Dat.Fus Pangkat A.t1. A.t2


Dimana ada kemungkinan area atau posisi dititik yang sama, tetapi waktu

berbeda, misalnya posisi & asal waktu sekarang diasumsikan sebagai At1,
maka tujuannya di posisi yang sama tetapi 10 tahun di masa lalu, maka di
asumsikan sebagai At2.


Mengapa Massa menjadi Data? sebab dalam dunia ini, ada yang tidak bermassa

tetapi memerlukan energi yaitu memory dan data juga multifungsi &
sangat fleksible, yaitu dapat menyimpan data berupa materi dan memory.


Frekwensi lain atau dimensi lain itu bagaikan kita punya buku dan ada buku

yang lain, adalah dimensi lain, sedangkan di dalam satu buku yang kita baca,
kita bisa punya mesin waktu dengan membolak balik ke halaman (zaman)
yang kita mau, mau halaman di awal-awal (masa lalu) ataupun ke masa
depan (buku halaman yang belum kita baca), sedangkan masa sekarang
adalah halaman yang saat itu kita baca, namun tentu saja kehidupan dan
kematian di universe adalah buku yang tidak bakalan ada halaman akhirnya.


Diumpamakan kalau kita sedang bermain game (simulasi kehidupan) dalam

format apapun yang tersimpan dalam suatu data apapun, baik game dalam
data komputer, console, virtual ataupun bentuk game tercanggih yang ada
saat inipun, maka game yang kita jalankan adalah satu dimensi semesta
tersendiri.


Pada saat kita bermain, kita bisa save (simpan data) sampai sejauh mana

game yang telah kita mainkan. Save point (titik menyimpan data di waktu
tertentu) inilah mesin waktu kita. Jadi bila langkah kita salah ataupun kalah,
maka kita bisa restore (mengembalikan) data yang kita mau, di zaman apa
kita mau me-loading data (proses untuk me-restore) permainan tersebut.


Sedangkan bila kita punya lebih dari satu jenis permainan yang tersimpan

dalam data apapun, maka games yang lainnya itulah dimensi-dimensi lain,
dimensi lain yang belum kita mainkan saat ini.


Juga disisi lain, bila kita bisa memanipulasi frekwensi, maka dengan selisih

nilai frekwensi sedikit saja antara satu dimensi dengan dimensi lainnya, maka
kita tidak akan menabrak atau tertabrak apapun bila melakukan perjalanan
ruang angkasa ataupun di tempat yang banyak obstacle (rintangan materi
apapun).


Juga dengan teknologi manipulasi materi dan ukuran, pesawat yang besar

bisa jadi kecil dan sebaliknya. Mereka para alien cerdas mungkin saat ini
sudah di bumi dan menunggu saat yang tepat untuk membuat kontak pertama
di zaman kita ini, sama seperti yang mereka lakukan di masa lalu!


Waktu, bila teknologi kita sudah mencapainya, maka waktu merupakan

kumpulan kejadian-kejadian secara berurutan hingga disebut timeline,
dengan teknologi tinggi, maka kita dapat menjelajah diposisi yang sama
ataupun berbeda, di waktu yang berbeda pula dengan rumus yang mirip
seperti sebelumnya yaitu:

E = Dat.Fus Pangkat At1.Bt2



Bila lebih dari satu titik, dimana E adalah energi yang diperlukan, Dat adalah

data berupa materi dan non materi, Fus adalah fusion tempat A ke tempat B
dan t adalah waktu di timeline A ke timeline B.


Sangat menarik bila kita berpikir diluar pola pikir tolok ukur bumi atau di luar

pola pikir gaya dunia kita sendiri atau imajinasi liar tanpa batasan, lihat ukuran
perbandingan matahari kita dengan matahari Antares dan hal lainnya
yang relevan di link berikut:


http://www.rense.com/general72/size.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Extraterrestrial_life
http://en.wikipedia.org/wiki/Anaerobic_organism


Bukankah Jagat Raya ini teratur keberadaanya?, pasti Tuhanlah penciptanya!

itu terserah pada Anda, tetapi bila jagat raya ini teratur, maka tidak ada
asteroid (meteor) yang salah arah menuju bumi, atau planet, tata surya,
bahkan galaksi yang bertabrakan satu sama lainnya, sepertinya 50-50 antara
teratur dan chaos-nya, oleh karena itu selalu ada bencana karena ketidak
teraturan itu bukan?.


“Kehidupan adalah adaptasi dan survival dan disesuaikan dengan bahan

pembentuk asal kehidupannya, mungkinkah ada mahluk yang bisa hidup
tanpa udara?, mungkin saja, contohnya bakteri anaerobic, bakteri yang bisa
hidup tanpa udara, mungkinkah ada kehidupan di Matahari?, mungkin saja
ada (^_^)“. 

Tidak ada komentar: