Jumat, 09 November 2007

tuhan yang maha besar, maha kuasa dan luas tak terbatas


http://www.allvoices.com/contributed-news/3734096-tuhan-yang-maha-besar-maha-kuasa-dan-luas-tak-terbatas

www.angelmichael.cjb.net

[cover thumbnail]


Ada kisah dalam format audio-video yang bercerita dibagian endingnya,
ternyata susunan galaksi kita ada yang lebih besar lagi dan bila dikumpulkan
dan di zoom out cameranya seolah-olah ada camera yang mampu menem-
bus partikel yang tanpa batas, hingga ternyata kumpulan galaksi-galaksi
di frekwensi kita berada di satu kelereng yang sedang dimainkan oleh
mahluk hidup cerdas yang sangat besar.

Universe di dalam universe yang lain, secara bertingkat!. Seberapa banyak
tingkatannya?, who knows?, siapa tahu tidak terbatas (unlimited).

Universe adalah galaksi-galaksi di frekwensi kita, mempunyai siklus hidup
dan mati selalu berganti saling mem-balance-kan (menyeimbangkan/ equilib-
rium) satu dengan lainnya, boleh disebut dengan istilah Never Ending Uni-
verse, jagat raya yang tidak terbatas, dan tidak berakhir, dimana di dalamnya
bila satu atau lebih galaksi habis masa hidupnya, maka akan lahir galaksi
baru, begitu seterusnya tanpa berakhir.

Tinggal mahluk cerdas di dalamnya bisa mencari solusi sebelum galaksinya
mati dan mencari tempat tinggal baru, ataukah menciptakannya sendiri
dengan teknologi tinggi bila mereka sudah mampu melakukannya.

Konsep besar dan tidak terbatas, itu sudah dipakai dalam beberapa agama
saat ini, makanya ada konteks ”kita hidup di dalam Tuhan, dan Tuhan hidup
di dalam kita, lebih dekat dari yang kita kira, sebab molekul (atom), sel, bah-
kan jagat raya ini hidup di dalam tubuh Tuhan” hanya akan menjadi terjungkir
saat seseorang bilang, “Oh, jadi Tuhan itu space (ruang angkasa) dan
gabungan dengan semua materi yang ada di universe (jagat raya) inilah
Tuhan”.

Lalu apa bedanya dengan orang dinamisme atau animisme yang percaya
bahwa Tuhan itu adalah bumi ini namun dalam skala lebih besar, yaitu Tuhan
adalah space dan jagat raya ini, sebab Tuhan luas tidak terbatas, semua
yang ada dan berada itu hidup di dalam Tuhan, seperti surga dan neraka juga
hidup di dalam tubuh Tuhan.

Makanya ada kepercayaan di beberapa agama, “Manusia di surga nanti
hanya bisa melihat wajah Tuhan saja” dan bukan seluruh badannya, sebab
surga hidup di dalam Tuhan.

Kelemahannya, berarti orang yang di neraka juga bisa melihat Tuhan, sebab
neraka hidup di dalam Tuhan juga .
Alih-alih dengan pemikiran seperti ini menjadi salah dalam versi agamis dan
theist, oh berarti Tuhan menyatu dengan kita dan kita menyatu dengan
Tuhan, Tuhan adalah kita dan kita adalah Tuhan!. He he he, dan itu tidak
bagus.

Konsep Tuhan itu akan membuat ilmu pengetahuan tidak bisa berjalan,
contohnya, bila seseorang berhasil membuat mesin waktu dan kembali ke
masa lalu, “sudikah Tuhan menghidupkan orang-orang yang sudah mati
demi untuk menghibur satu atau dua orang saja yang kembali ke masa lalu?”
jelas tidak bakalan.

Tetapi bila Tuhan tidak ada, maka konsep mesin waktu bisa terjadi, sebab
Bumi, dan jagat raya yang luas ini sebenarnya seperti suatu computer quantum, seperti menyusun adegan video di Video Editing Software, bisa di cut,
paste, replace, dan lain-lain.

Atau bahkan membuat timeline track baru, frekwensi waktu baru di bumi
yang sama bahkan dunia baru dimana kita bisa jadi adam dan hawa baru
di dalamnya, itu baru bumi, bagaimana dengan tiap planet, tiap galaksi, tiap
jagat raya, tiap dimensi space?, dengan mode multiply, normal, fade in-fade
out, dan seterusnya, bahkan bisa memberi filter (effects) tertentu di timeline
yang kita mau!

Nah tinggal kita mau ke timeline frame keberapa?, boleh secara timecode
ataupun secara manual dengan menggeser-geser timeslider arrow-nya, nah
timeslider arrow, ini adalah mesin waktunya.

Hal ini menunjukkan bahwa nyawa malah abadi dan bisa melompat ke masa
lain, bisa di masa lalu ataupun masa depan bila kita mau meng-cut dan paste
ke area timeline yang kita mau.

Dan Tuhan tidak perlu bersusah payah menghidupkan orang di masa lalu
yang sudah mati hanya karena satu atau dua orang ke masa lalu ataupun
ke masa depan, sebab nyawa memang abadi, tetapi untuk mengambil orang
di masa lalu, pastikan orang itu masih hidup, artinya, ambil sebelum orang
tersebut mati di masanya/ timeline-nya (^_^).

Energi tidak bisa mati ataupun dimatikan inilah konsep dasarnya yang kita
terapkan di nyawa (karakter) manusia, hanya berubah bentuk, tetapi bukan
ke hal mistik ataupun ghaib, sebab hal ghaib pasti menuju ke mistik, dan
cepat atau lambat hal ghaib akan menghancurkan manusia, religi termasuk
dalam hal mistik!.

Dimana disatu titik, manusia akan menggunakan ilmu pengetahuan untuk
menghancurkan orang yang beragama lain, agama adalah hal ghaib (mistik).
Mengubah kayu menjadi Ular adalah hanya dengan mengubah susunan
atom dan DNA-nya, bahkan tidak hanya membuat ular dari susunan atom
dan DNA, membuat apapun bisa dilakukan dengan cara ini, dan ini bisa
dilakukan dengan science (ilmu pengetahuan), tidak dengan mistik (ghaib).

Namanya juga kekuatannya tahayul, kekuatan mistik, kekuatan bohong yang
dianggap nyata adalah mistik/ bohong/ ghaib, sedang ciri khas tahayul/
mistik/ ghaib adalah melakukan sesuatu dengan jampi-jampi, mantra-mantra,
doa-doa, tarian-tarian, lambang-lambang, symbol-symbol, gerakan-gerakan
tangan, gerakan kaki, gerakan badan, atau sejenisnya tanpa teknologi atau-
pun telah berevolusi ke tatanan yang lebih tinggi, dan merasa bisa padahal
tidak bisa.

Lalu mengharapkan kekuatan bohongan dari doa-doa itu berhasil dan jadi
nyata, misalnya santet, atau ingin menciptakan mesin teleport, pesawat
ruang angkasa dan sebagainya dengan jampi-jampi, lalu berharap semuanya
terjadi dan tidak melalui proses science (teknologi).

Tetapi dengan science ada kemungkinan besar alat pembuat makanan
dengan cara membentuk atom dan susunan DNA di masa depan akan ada.
Mungkin bentuknya menjadi mirip seperti kulkas (refrigerator) atau bentuk
yang lainnya.

Tinggal meminta jus Markisa, maka alat tersebut akan membentuk susunan
atom atau molekul dan DNA jus Markisa berserta gelas minum, dan tinggal
diminum saja, mau Sate Kambing?.

Nah kini tentang Tuhan maha kuasa (God is Omnipotent) benarkah?. Bagi
saya Tuhan itu tidak Maha kuasa, karena Tuhan tidak berkuasa untuk:

1. Menciptakan benda yang sangat ringan yang tak mampu diangkat-Nya.

2. Menciptakan benda yang sangat berat yang tak mampu diangkat-Nya.

3. Menciptakan mahluk yang tidak dapat bergerak tetapi selalu men-
dahului Tuhan.

4. Menciptakan mahluk yang sangat cepat, hingga Tuhan tidak mampu
mengejarnya.

5. Menciptakan suara-suara yang bising tetapi Tuhan tak mampu men-
dengarnya.

6. Menciptakan suara-suara yang sangat halus hingga Tuhan tak mampu
mendengarnya.

7. Tak perlu Menciptakan manusia, hingga manusia tidak terjebak dalam
kekacauan yang dibuat-Nya.
8. Tidak perlu menciptakan para Homoseksual, baik Gay maupun
Lesbian hingga Tuhan tidak perlu menghancurkan dan melarang per-
buatan mereka.

9. Menciptakan Diri-Nya sendiri dan Tuhan lainnya.

10. Menciptakan segala sesuatu yang tidak mungkin diciptakan.

11. Menciptakan awal dan akhir yang kosong tanpa adanya Tuhan.

12. Tuhan yang tidak bisa mati, sendirian, lalu dimana maha kuasanya?

13. Tuhan tidak bisa bertemu manusia, katanya maha kuasa, bertemu
manusia saja tidak bisa? Lalu dimana letak kemaha kuasaannya.

14. Membasmi Setan padahal Tuhan mampu membasminya tanpa
meminta manusia yang melawannya.

15. Membuat Setan (Iblis) menjadi baik, dan patuh hingga tidak perlu merepotkan
manusia untuk memerangi mereka.

16. Tidak perlu menciptakan Setan.

17. Adanya kejahatan dan Tuhan tidak mampu menghentikannya, dan masih
banyak hal lain lain ketidakmampuan dan kekurangan yang membuktikan
bahwa Tuhan tidak Maha Kuasa.

Kesimpulannya :

Tuhan tidak diperlukan karena tidak mampu berbuat apa-apa, dan tidak
berpengaruh apa-apa pada kehidupan kita. Menyerahkan semua hal pada
Tuhan membuat kita lemah dan gampang menyerah pada keadaan, pada-
hal segala sesuatu, kita sendiri yang menentukannya.


Angel (bahasa Jawa) Michael

artikel ini juga ada di www.angelmichael.cjb.net

1 komentar:

andre mengatakan...

hehe...
mempertanyakan ke-maha-an tuhan.

pertanyaan yang sama pernah ditanyakan seorang anak pada guru sekolah minggunya:
anak : tuhan kan maha kuasa, ya kak?
guru : benar sekali itu!
anak : kalau tuhan maha kuasa berarti tuhan bisa menciptakan apa saja dong?
guru : ya iya lah!
anak : kalo gitu bisa gak tuhan menciptakan sebuah batu yang sangat besaaaaaar sekali sehingga tuhan sendiri enggak bisa mengangkatnya?
guru : .... (tersenyum)

sepanjang apa pun penjelasan si guru pasti tidak akan mampu memuaskan keingintahuan si anak.
mempertanyakan tuhan sama saja seperti ikan yang menanyakan apa itu air?
selama ini kita selalu mempersonifikasi (me-manusia-kan) tuhan,
mulai dari memanggilnya sebagai yahwe, allah, bapa, ada yang mengganggapnya sebagai satu entitas, atau dua, atau tiga, dst
dan lalu mulai menempelkan gelar MAHA pada si tuhan ini,
maha kuasa lah, maha pengasih lah, maha tahu lah, maha segala-galanya.
pokoke semua sifat yang ada pada manusia ditempelkan pada satu sosok maha sempurna ini.

hingga pada suatu titik kita lupa bahwa : tuhan BUKAN manusia
anda, saya, kita gak akan bisa memahami tuhan dengan pemahaman manusia.

terus terang, saya gak terlalu peduli seberapa maha tuhan si tuhan ini,
tapi saya masih percaya bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari kita,
bukan karena guru sekolah minggu bilang tuhan itu ada, atau kitab suci bilang tuhan itu ada...

tapi saya percaya hanya karena saya ADA.

salam,